Loading...
Setelah ini,
Anda mungkin akan berpikir ribuan kali sebelum dengan seenaknya membuang sampah
di sembarang tempat, karen jejak DNA dari sampah itu memungkinkan para ilmuwan
untuk melacak siapa Anda !
Di Hong Kong, kampanye iklan telah diluncurkan di mana para pelanggar
yang membuang sampah sembarangan akan dilacak dan menjadi individu yang
terkenal di seluruh Hong Kong.
Bagaimana mereka
bisa terkenal? Ini karena wajah individu yang dideteksi berdasarkan DNA mereka
akan dipublikasikan secara luas di area publik seperti ruang tunggu.
Penggunaan
teknologi terbaru di papan iklan adalah hasil dari biro iklan di Hong Kong yang
bertujuan untuk mengatasi masalah membuang sampah di daerah perkotaan.
Melalui kampanye
‘Face of Litter’ atau Waste Dusting Face, mereka telah mengembangkan semacam metode
untuk membuat potret digital yang berasal dari efek DNA.
Parabon
Nanolabs, perusahaan dari Virginia, mulai mengembangkan teknologi lima tahun
lalu bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan. Pada titik itu, tujuan awalnya
adalah digunakan sebagai alat investigasi kriminal.
Dengan
menganalisis air liur atau darah, perusahaan dapat membuat rekaan wajah
sebenarnya dari pemilik DNA. Sementara sebagian besar pekerjaan forensik
menggunakan sidik jari atau serangkaian data untuk mendapatkan tampilan dua
dimensi dari individu yang terlibat, perusahaan Parabon cenderung menggunakan
DNA sebagai cetak biru.
Semua DNA yang
ditemukan akan dibawa ke lab untuk diproses oleh alat dari Parabon. Mesin
kemudian akan membentuk sketsa kasar pada penampilan seseorang dan fokus pada
fitur yang jelas seperti warna mata, warna rambut, warna kulit, bentuk wajah
dan bintik-bintik pada kulit.
Fitur-fitur ini
jauh lebih mudah dilacak daripada menentukan tinggi, usia atau jenis rambut
seseorang baik keriting atau lurus.
Selain itu, mereka juga mengklasifikasikan jenis sampah tertentu
dengan kategori usia sasaran. Misalnya, individu di bawah usia 18 hingga 34
tahun gemar mengunyah permen karet. Oleh karena itu, sampel dan hasil permen
akan secara otomatis mengacu pada kelompok usia yang ditentukan.
Namun, ada
banyak kritik dari masyarakat mengenai cara ini di mana mereka menganggapnya
sebagai salah satu cara untuk mempermalukan individu di masyarakat umum.
Bayangkan jika
suatu saat teknologi ini akan dikembangkan di Malaysia. Ketika Anda mengemudi
di jalan, tiba-tiba Anda melihat seseorang yang menyerupai wajah Anda di papan
billboard dan ditontonan masyarakat banyak!(yant)
Sumber:
erabaru.my
loading...
Loading...
EmoticonEmoticon