Bob and Me : Kroni

Loading...
Jay. Sejak awal usaha ini berjalan, tidak pernah sekalipun aku izinkan anak-anakku, sanak familiku, ikut bekerja di sini. 

Tidak akan pernah ada kroni di sini. Kalau mereka butuh uang, aku bisa bantu secukupnya, paling lambat besok pagi. Tapi kalau butuh kerja, bukan di sini tempatnya. 
Jadi jangan heran kalau ketemu anakku jualan pecel lele di pinggir jalan. Ini bisnis, bukan panti sosial!
Memekerjakan anak dan saudara di usaha kita, cepat atau lambat akan menimbulkan konflik kepentingan. 
Kalau mereka melakukan kesalahan, ada rasa nggak tega ketika menegur mereka. Kalau itu terjadi, kan bisa menimbulkan kecemburuan di tempat kerja. Untuk kesalahan yang sama, perlakuannya beda hanya karena status famili. 
Jika aturan ditegakkan, misalnya ditegur dengan sopan, tidak diindahkan. Ditegur keras, protes. Sama saudara kok begitu. Apalagi kalau sudah diberi sanksi atau tindakan. Persoalan kantor, bisa melebar sampai ke keluarga besar.
Belum lagi soal kompetensi. Ketika ada satu posisi lowong, kandidatnya dua. Satu orang lain, satunya lagi masih famili.
 Ini kan dilematis. Subyektifitas pasti ada. Pilih yang masih famili, bakal dibicarakan di kantor, walau cuma bisik-bisik. Ini tentu tidak sehat bagi budaya perusahaan. Pilih yang bukan famili, memang aman dari pembicaraan kantor, tapi bakal ramai di keluarga besar.
Sang Maestro menjawab pertanyaan saya, saat beliau menunjuk sebuah warung tenda yang berjualan pecel lele ...
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com/detail/3b0639143109432e92acbb7377318b62?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&stat_entry=personal&comment_stat=1
loading...
Loading...


EmoticonEmoticon