Loading...
Hotel Sahid Jaya Jakarta, tahun 2009. Kami, - sang maestro, saya dan pak Poniran (sopir pribadi oom), hendak meninggalkan lahan parkir, usai peluncuran buku ‘Siapa Takut Jadi Pengusaha’ yang ditulis oleh Ibu Jackie Ambadar. Padahal masih ada acara makan siang bersama.
“Kita ke Pondok Indah aja Ran,’ begitu perintah oom. Beliau memang kurang berselera dengan makanan prasmanan ala hotel (ha ha ha. Penyakit ini ternyata menular ke saya). Pasti Bakmi Gajah Mada di Pondok Indah Mal 1.
Saat mobil mulai bergerak mundur, oom memerintahkan pak Poniran untuk berhenti. Ada apa?
Ternyata ada seorang anak muda setengah berlari menuju mobil yang kami tumpangi. Pakaian yang dikenakannya, o la la, mirip dengan apa yang dikenakan oom.
Jeans buntung belel dipadu dengan hem berlengan tak berjahit. Rupanya anak muda ini mau minta tanda tangan oom, di buku yang dibelinya di acara tadi.
‘Stop, Ran,’ perintah oom. Saya menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap Bob KW ini.
Anak muda ini berlari menuju sisi kanan mobil, tempat oom duduk. Oom membuka pintu, keluar dari mobil dan menyambut uluran tangannya.
Oom menanda-tangani buku ‘Siapa Takut Jadi Pengusaha’ dengan alas bagian belakang mobil, lalu berpesan pada si anak muda.
‘Jangan habiskan hidupmu untuk meniru orang lain. Jadilah dirimu sendiri. Be yourself,’ kata oom.
Oom masuk kembali ke dalam mobil dan duduk di kursi. Dan mobil pun siap meluncur kembali.
‘Jalan, Ran.’
Sumber artikel : Pengalaman pribadi
Sumber foto : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2070721615768&set=pb.1476691083.-2207520000.1510958437.&type=3&theater
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com/detail/e49ab129693e4f10af446d05bd1a87ed?uc_param_str=dnvebichfrmintcpwidsudsvnwpflameefut&stat_entry=personal&comment_stat=1
loading...
Loading...
EmoticonEmoticon