Loading...
Menjalankan bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kesuksesan tidak akan datang seketika saat membangun sebuah bisnis. Ketika salah dalam mengambil keputusan, Anda bisa jatuh bangkrut.
Sebagian besar dari wirausahawan yang ada di Indonesia merupakan pengusaha kecil atau biasa disebut dengan pelaku usaha kecil menengah (UKM). Selain itu, sebagian dari mereka juga merupakan pengusaha atau wirausahawan yang menjalankan usahanya dari nol, bahkan ada yang memulai usahanya dari minus. Jika dilihat dari segi latar belakang, sebagian besar juga bukan dari keluarga pengusaha, sehingga mereka melakukan usaha atas kekuatan dan kemampuan pribadi.
Hal inilah yang membuat para pengusaha kadangkala tidak mampu mempertahankan usahanya hingga akhirnya gulung tikar. Bukan karena usaha tersebut jelek, bukan pula karena kalah bersaing, tapi lebih sering terjadi karena ketidakmampuan pelaku usaha dalam mengelola manajemen perusahaannya.
Dalam membangun sebuah bisnis, Anda harus detail dalam beberapa aspek, seperti aspek pemasaran produk, aspek produksi, aspek keuangan, serta aspek sumber daya manusia (SDM). Anda tidak bisa mengabil keputusan secara sembarangan dalam berbisnis. Keputusan tersebut harus berdasarkan fakta yang terbukti berdasarkan riset pasar.
Konsultasi bisa menjadi langkah awal untuk merenovasi pondasi usaha yang hampir jatuh atau bangkrut. Cobalah untuk mencari para entrepreneur yang sudah berpengalaman dan telah mengalami kegagalan namun bisa bangkit dan akhirnya sukses. Anda bisa meminta pendapat dan saran kepada mereka. Tangayakan pula langkah apa yang mereka lakukan untuk membuat usahanya tetap berjalan dalam meski persaingan bisnis sangat ketat.
Selain konsultasi, berikut ini ada beberapa cara yang harus dimiliki di dalam menjalankan usaha agar mmpu bertahan dan keluar sebagai pemenang.
1. Pikirkan Ide dan Terobosan
Ketika kalah dalam persaingan, Anda pasti membutuhkan jalan atau terobosan yang mampu membuat usaha Anda mengungguli para pesaing. Salah satu jalannya, yaitu Ide bisnis. Anda bisa memikirkan ide-ide cemerlang atau meminta saran untuk menggebrak pasar persaingan Anda. Dengan adanya ide bisnis itu, usaha Anda bisa mendapatkan banyak perhatian publik. Ini juga bisa menjadi batu loncatan terbaik yang menjamin kesuksesan. Dengan adanya ide yang cemerlang, Anda tidak akan kesulitan untuk bangkit. Namun perlu diingat, sebelum menjalankan, Anda harus mengujinya terlebih dahulu agar tidak salah untuk yang kedua kali.
2. Evaluasi dan Perbaikan
Permasalahan yang menghadan tentu tidak muncul tanpa alasan. Pasti ada sesuatu yang tidak beres dalam usaha yang Anda kelola. Untuk itu, Anda harus mencari tahu dimana saja permasalahan itu timbul, apa penyakit yang membuat usaha Anda tidak beres. Kumpulkan berbagai temuan mengenai permasalahan yang menghambat, lalu Anda lakukan evaluasi untuk menemukan letak permasalahannya. Permasalahan itu mungkin ada di cara pemasaran, lokasi kurang strategis, kurangnya profesionalitas, periklanan yang salah, dan lain sebagainya. Pikirkan solusi yang paling tepat untuk mengatasinya atau Anda bisa meminta saran dan konsultasi dengan pihak yang cocok dan mampu. Setelah menemukan semua itu, Anda bisa terapkan untuk menjalankan perbaikan pada usaha yang Anda jalani.
3. Fokus
Seorang pengusaha harus fokus pada usahanya. Jangan sampai konsentrasi Anda terbelah karena urusan lain. Bila perlu tidurlah di toko/perusahaan Anda agar konsentrasi Anda tidak terpecah-belah. Banyak bisnis yang gagal karena tidak fokus. Serakah merupakan salah satu sifat yang kerap muncul dalam menjalankan bisnis. Serakah di sini diartikan sebagai pluralisme bisnis. Maksudnya ialah Anda melakukan bisnis lain padahal bisnis yang pertama belum stabil. Hal ini dapat memengaruhi bisnisAnda yang pertama.
4. Relationship
Bangunalah relasi yang baik dengan semua orang baik customer, karyawan, maupun rekan usaha. Sebuah bisnis dapat bertahan jika Anda memiliki citra dan hubungan yang baik dengan semua orang. Berusahalah menekan ego untuk sukses berbisnis.
5. Inovasi
Dalam life cycel of product, produk yang sudah berada pada masa decline sebaiknya Anda beri sentuhan inovasi di dalamnya. Perlu Anda ketahui bahwa life cycle product mengalami empat tahapan, yakni introduction, growth, maturity, dan decline. Decline merupakan tahapan paling berbahaya dalam sebuah siklus produk. Decline ditandai dengan menurunnya penjualan dan menurunya brand
image suatu produk. Strategi yang biasa dilakukan adalah rebranding.
6. Suntikan Dana atau Investasi
Selain ide dan hal-hal yang disebutkan di atas, Anda harus memiliki uang atau modal tambahan yang bisa menjadi pilar bagi usaha Anda. Dengan adanya bantuan modal baru, Anda bisa dengan leluasa menjalankan berbagai rencana yang dimiliki. Namun, ini juga bisa menjadi boomerang bagi Anda, Anda harus berhati-hati dan berfikir dengan teliti mengenai langkah yang akan diambil dengan uang-uang tersebut.
Jangan sampai apa yang dilakukan menjadi sia-sia dan malah memperbesar angka kerugian. Jadi, lakukan pengujian dan pengamatan usaha yang baik sebelum Anda menjalankan hal tersebut. Untuk mendapatkan suntikan modal baru, anda bisa mengajukan pada para investor yang mau atau semua pihak yang berminat seperti sesama pebisnis atau kerabat. Selain itu, bank juga bisa menjadi rujukan anda yang terakhir.
Pemerintah mencanangkan dukungan bagi para pebisnis ukm dan menengah yang pasti mau mempertmudah anda untuk mendapatkan modal tambahan.
Hal-hal tersebut merupakan cara yang dapat Anda gunakan untuk menghindari kebangkrutan. Berusahalah menambah nilai produk di setiap rantai nilai yang ada, mulai dari tahap produksi hingga pemasaran. (yani)
Sumber : http://majels.com/Ini-Cara-Mempertahankan-Bisnis-yang-Hampir-Gulung-Tikar.html
loading...
Loading...
EmoticonEmoticon