Digaji YouTube Rp 45 M, Ria Ricis Pilih Tinggalkan Saldo di ATM Rp 1 M

Ria Ricis memamerkan isi saldo ATM pribadinya yang mencapai Rp 1 miliar, belum lama ini. Meski memiliki saldo ATM miliaran rupiah, Ria Ricis merasa belum apa-apa seperti beberapa artis Tanah Air lainnya.

Seperti diketahui, Ria Ricis mengikuti jejak artis sebelumnya mulai dari Barbie Kumalasari, Raffi Ahmad hingga Nikita Mirzani buka-bukaan isi saldo ATM. Saat itu, dia memberi kuis pada timnya untuk menebak jumlah saldo ATM pribadinya.
ria ricis
Ria Ricis pamer saldo ATM (YouTube/Ricis Official)
Namun, jika Barbie Kumalasari memamerkan saldo ATM miliknya Rp 3 miliar, Nikita Mirzani Rp 1,3 miliar, Raffi Ahmad hanya Rp 174 juta karena dijatah Nagita Slavina, Ria Ricis mengaku hanya meninggalkan saldo sedikit yaitu Rp 1 miliar di ATM-nya.
Padahal, bukan tak mungkin untuk YouTuber, bintang film dan iklan, serta presenter acara televisi ini untuk menyimpan uang banyak di ATM-nya. 

Pamer saldo ATM Rp 1 M

ria ricis
Pamer saldo ATM Rp 1 M (YouTube/Ricis Official)
Melalui chanel YouTube-nya, Ria ditantang timnya memamerkan isi saldo di dalam kartu ATM-nya. Hal itu untuk memenuhi permintaan penggemarnya yang disampaikan melalui Direct Message (DM).
“Banyak kepo, banyak yang penasaran dan DM. Mereka pengin tahu isi saldo ATM lo,” kata Ares, salah satu personel tim Ricis.
Awalnya, adik artis yang kini jadi pendakwah Oki Setiana Dewi itu menolak tantangan timnya memperlihatkan isi saldo di kartu ATM-nya. Pasalnya, dia enggan dianggap sombong karena memamerkan jumlah uang yang ada di tabungannya.
Ih aku enggak enak, nanti aku dianggap, ‘Ih sombong banget’. Padahal mah enggak ada duitnya juga,” imbuhnya.
Meski awalnya menolak, dara bertubuh mungil ini akhirnya menerima tantangan timnya. Dia juga memberikan tantangan dengan hadiah uang tunai, bagi yang bisa menebak isi saldonya.
“Nanti kalau ada yang bisa menebak dan mendekati akan dikasih uang tunai,” kata Ricis.
Ria Ricis mengaku punya empat kartu ATM dengan bank yang berbeda. Ternyata dalam satu ATM yang dimilikinya, saldo yang tertera sebesar Rp 1 miliar
Wow, satu ATM isinya Rp 1 miliar,” kata salah satu tim Ricis yang menghitung nominal saldo Ria Ricis.

Memilih berinvestasi

ria ricis
Memilih berinvestasi (Instagram/@riaricis1795)
Bukan tak beralasan, perempuan kelahiran 1 Juli 1995 itu memilih menabung investasi di bandingkan meninggalkan saldo banyak di ATM-nya.
“Aku nggak terlalu banyak nyimpan di ATM karena kan ada di bank, tabungan hari tua insya Allah aman, jadi nggak taruh banyak-banyak uang di ATM,” jelas Ricis.
Diketahui merupakan salah satu YouTuber ternama dengan pengasilan fantastis, Ricis memiliki banyak sumber uang. Namun, di antara kesekian sumber uangnya, profesi sebagai YouTuber tampaknya yang lebih banyak menghasilkan pundi-pundi uang untuknya.   

Penghasilan terbesar sebagai YouTuber capai Rp 45 M

ria ricis
Digaji YouTube capai Rp 45 M (Instagram/@riaricis1795)
Di laman Instagramnya, @riaricis1795, sebagian besar konten Ricis memang berupa video. Di sana dia sering mengunggah video-video lucu yang dilakukannya sendiri. Karena itu, Ricis pun merambah ke YouTube usai sebelumnya dikenal sebagai selebgram.
Membangun akun YouTube channel dengan namanya, Ricis Official. Kini, jumlah subscriber Ricis di YouTube mencapai 17,5 juta. 
Salah satu rahasia kenapa penerima penghargaan Gold Platinum YouTube itu bisa begitu booming karena dia berani melakukan sesuatu yang kontroversial. Kemudian, dia juga melihat tren masyarakat terkini. 
Misalnya, saat squishy naik daun, Ricis menggunakan benda tersebut buat jadi kontennya. Namun, karena terlalu berani, Ricis hingga saat ini memiliki haters yang jumlahnya tidak sedikit.
Meski begitu, Ricis tetap berkarya merilis berbagai konten video di YouTube-nya. Karena itu, berdasarkan Socialblade.com, pemilik nama Ria Yunita itu meraih  US$ 16,6 ribu atau setara Rp 233,4 juta hingga US$ 265,9 ribu atau setara Rp 3,7 miliar per bulan.
Sementara itu, dalam setahun Ricis meraih penghasilan dari YouTube sebanyak US$ 199,4 ribu atau setara Rp 2,8 miliar sampai US$ 3,2 juta atau setara Rp 45 miliar. Angka yang sangat fantastis, bukan?
Itulah Ria Ricis yang memilih untuk tidak mengisi saldo ATM-nya banyak-banyak, padahal penghasilannya dari YouTube sudah di angka miliaran rupiah. 
Namun, Ricis menyadari tidak selamanya akan berada di dunia entertainment. Sehingga dia mementingkan bekal untuk hari tua nanti dengan banyak berinvestasi. Salut!

Sumber : https://www.moneysmart.id/ria-ricis-pamer-saldo-atm/

Jarang Tampil di Layar Kaca, Ricky Harun Punya Keran Penghasilan dari 5 Bisnis Ini!

Wajah tampan Ricky Harun memang bukan wajah baru di industri hiburan Tanah Air. Namun, Ricky Harun kini memilih untuk jarang tampil di layar kaca.
Mengawali karier sebagai model, anak supermodel Indonesia Donna Harun ini terjun ke dunia akting dengan bermain dalam sinetron berjudul “Pinokio dan Peri Biru” pada tahun 2003. 

Namun, artis bernama lengkap Ricky Chilnady Pratama Harun itu baru melejit saat beradu akting dengan Asha Shara di film “Rumah Pondok Indah”.
Tawaran berakting pun mulai menghampiri suami artis Herfiza Novianti ini. Ricky Harun tercatat sudah membintangi hampir 20 judul film dan sinetron serta puluhan judul FTV.
Kemampuannya berkecimpung di dunia seni peran terbukti dari banyaknya piala penghargaan yang berhasil dibawa pulang. Salah satunya, sebagai Aktor Utama Paling Ngetop di SCTV Awards 2016 lalu.
Namun, kini Ricky sudah jarang wara wiri di layar kaca. Dia diketahui tengah fokus mendalami agama Islam dan membangun kerajaan bisnisnya.
Seperti yang sudah dirangkum MoneySmart, berikut beberapa bisnis Ricky Harun yang menjadi keran penghasilannya:

Ayam Ricks Cubanos

Ricky Harun
Ayam Ricks Cubanos (Instagram/@rickscubanos)
Demam bisnis olahan ayam rupanya juga menarik minat Ricky Harun. Dia diketahui memiliki restoran ayam yang bernama Ayam Ricks Cubanos yang terletak di Bandar Lampung.
Tak hanya menjual menu makanan dari olahan ayam, bisnis kuliner milik Ricky Harun ini juga menjual aneka sambal dengan harga murah meriah, yaitu sebesar Rp 20 ribu.

Moya Poya

Ricky Harun
Moya Poya (Instagram/@moyapoya_)
Ricky Harun juga tak mau ketinggalan mendirikan bisnis fashion yang menjual beragam pakaian wanita dan pria dengan desain sangat kekinian dan anak muda banget.
Bisnis fashion berlabel Moyapoya ini juga sudah dapat ditemukan di store MEZZO yang berada di Gandaria City, dan AEON Mall BSD.

Goodlife.std

Ricky Harun
Goodlife.std (Instagram/@goodlife.std)
Tak hanya memiliki satu merek clothing line, pria kelahiran Bandung, 12 Januari 1987 ini juga mendirikan bisnis fashion lain yang diberi nama Goodlife.std.
Untuk bisnis satu ini, Ricky lebih menonjolkan ciri khas T-Shirt dengan motif tulisan simpel yang memang digemari kaum milenial. Untuk harganya dibanderol mulai dari Rp 149 ribu yang bisa kamu beli via Line.

AL’CAL Coffee

Ricky Harun
AL’CAL Coffee (Instagram/@rickyharun)
Bisnis kopi kekinian memang kini tengah menjamur di Indonesia. Gak heran kalau banyak entrepreneur dan selebriti tertarik membuka bisnis kopi, seperti yang dilakukan Ricky Harun.
Mantan kekasih Chelsea Olivia ini diketahui memiliki bisnis kopi kekinian bernama AL’CAL Coffee dengan menu andalan Es Kopi Susu Dalam Negeri, yakni perpaduan antara espresso, fresh milk, gula merah dan creamer
Ricky membanderol harga untuk segelas minuman tersebut sebesar Rp 20 ribu.

Alkisah

ricky harun
Al Kisah (Instagram/@rickyharun)
Bintang film “From London to Bali” ini juga memiliki keran penghasilan dari bisnis parfum yang diberi label Alkisah Parfum by Ricky Harun.
Usaha parfum milik Ricky Harun itu dapat dibeli di berbagai situs jual beli di Indonesia dengan harga Rp 125 ribu saja.
Itulah lima bisnis Ricky Harun yang menjadi sumber kekayaannya. Jadi, meski sudah jarang tampil di layar kaca, Ricky bersama keluarga tercintanya tetap hidup penuh kenyamanan. Sukses terus ya! (Editor: Chaerunnisa)

Sumber : https://www.moneysmart.id/ricky-harun-dan-gurita-bisnisnya/

9 Nasihat Bob Sadino Biar Bisnis Modal Kecil Untung Besar

Walau kelihatannya mustahil, mendirikan bisnis modal kecil untung besar bukan angan-angan lho. Hal itu bisa terwujud jika kamu berguru dengan Bob Sadino.


Semua tentu tahu dong, almarhum Bob Sadino emang selalu jadi panutan siapa aja dalam berbisnis. Emang sih, apa yang dikatakan om Bob dalam kata mutiaranya kadang nyelekit. Tapi jangan salah, itu adalah pelajaran berharga dari seorang legenda bisnis.

Pria yang nama aslinya adalah Bambang Mustari Sadino ini merupakan contoh nyata seseorang yang keluar dari zona nyaman dan memulai bisnis dari nol.
Dalam wawancaranya dengan Bintang.com, Bob Sadino memberikan nasihat bagi yang pengin punya bisnis modal kecil untung besar.

Pengin tahu apa aja nasihat beliau? Yuk baca ulasannya di bawah ini.

1. Pilih bisnis yang kamu kuasai

bisnis modal kecil
Fokus dulu sama yang kamu pahami, pasti cepet untung deh (Liputan 6)
Pengin punya bisnis modal kecil untung besar? Jangan pernah niru orang lain, pilih aja bisnis di sektor usaha yang kamu kuasai.
Dengan melakukan hal ini, kamu bakal menghemat waktu. Setuju gak?
Ketika bidang usaha itu udah kamu pahami, artinya kamu gak bakal repot-repot lagi dalam melakukan riset. Kamu udah tahu produknya seperti apa, keunggulan dan kekurangannya gimana, dan siapa yang jadi pasarnya.
Tanpa butuh waktu lama, kamu pasti bisa mengeksekusi bisnis ini. Dan kamu juga bisa lebih mudah dalam melakukan analisa laba rugi buat masa depan.

2. Beritahu bisnismu ke teman-teman

Langkah kedua adalah bikin bisnismu beken di kalangan teman-teman.
Kenapa teman-teman dulu? Soalnya kalau teman-temanmu tahu kamu punya usaha, maka ada dua kemungkinan yang bakal terjadi: pertama adalah dia bisa jadi calon pelangganmu, dan yang kedua dia bisa jadi mitra bisnismu.
Buat yang kedua, kamu tentu paham dong dengan pentingnya memperluas jaringan bisnis alias networking. Jika emang teman-temanmu bisa membantu mengembangkan usaha, tentu kamu yang untung bukan?

3. Jangan gunakan pihak ketiga buat promosi

bisnis modal kecil
Ketika sukses, apapun bisa terbeli termasuk Jaguar, Mercedes-Benz, dan kawan-kawannya (Kontan)
Nasihat ketiga ini erat kaitannya sama aktivitas marketing. Pokoknya jangan sampai terjebak menggunakan jasa dari pihak ketiga buat melancarkan strategi promosi.
Apa maksudnya pihak ketiga? Pihak ketiga bisa dikatakan sebagai agency atau konsultan.
Ketika kamu memutuskan buat menggunakan jasa mereka, otomatis bakal ada biaya yang kamu keluaran bukan? Semurah-murahnya jasa mereka, tentu lebih murah lagi kalau kamu sendiri yang merancang strategi promosinya.
Itu dia sebabnya mengapa om Bob memberi nasihat biar kamu memperdalam ilmu komunikasi pemasaran. Kalau bisa melancarkan strategi komunikasi yang baik, maka kamu gak perlu keluar duit lagi buat sewa pihak ketiga.

4. Buatlah prioritas

Nasihat keempat erat kaitannya dengan hal-hal seputar arus kas usahamu. Semua bisnis yang berjalan tentu ada modalnya, ada yang modal duit ada juga yang cuma modal tenaga.
Tapi khusus buat bisnis yang modalnya duit, arus kas hukumnya wajib dijaga. Itu dia sebabnya kamu harus bikin prioritas terhadap proyek-proyek apa yang bakal kamu lakukan dalam waktu dekat dan berapa anggaran biayanya.
Ketika kamu gak bikin prioritas, maka kondisi keuangan makin berantakan. Misalnya, karena gak pernah menganggarkan biaya, aktivitas promosi mungkin jadi gak terkontrol. Semua kegiatan disponsorin, buka booth di sana-sini, pokoknya atas nama “promosi” biar produkmu terkenal.
Lama-kelamaan, segala dana yang dialokasikan buat promosi gak pernah menghasilkan returns yang signifikan. Dan sebagai pemilik bisnis, kamu malah merugi.

5. Jangan buru-buru minjam duit ke bank

bisnis modal kecil
Berawal dari bisnis telur ayam negeri, om Bob berhasil punya pasar swalayan (Metrotvnews)
Buat mendirikan bisnis modal kecil untung besar, kamu gak perlu buru-buru minjam dana ke bank. Nanti aja, toh bisnis kamu itu bukan bisnis modal gede. Ya gak?
Bob Sadino menyarankan biar kamu mengajak saudara atau teman buat berinvestasi di bisnismu. Ketika bisnis itu udah menguntungkan, jangan lupa buat membaginya dengan mereka.
Dengan mekanisme ini, sama aja dengan memberikan mereka saham buat usahamu. Gak nutup kemungkinan, jika sewaktu-waktu bisnismu laris, maka mereka berani berinvestasi dengan dana yang lebih besar lagi.

6. Gunakan media sosial

Pebisnis zaman now tentu wajib punya media sosial dong. Karena hal ini bisa jadi senjata ampuh buat promosi.
Walau almarhum om Bob adalah pebisnis zaman old, dia tetap setuju dengan penggunaan medsos. Bob bilang kalau medsos emang praktis banget dalam membantu kegiatan promosi.
Tapi dalam penggunaannya, medsos juga gak boleh asal-asalan ya. Gak bisa tuh kamu asal tag, asal add, atau asal invite atas dasar promosi. Ujung-ujungnya, akun bisnismumu malah diblokir nanti.

7. Modal pas-pasan + usaha keras = memuaskan

bisnis modal kecil
Udah tahu modalnya kecil ya kerja keras (Bintang)
Nasihat ketujuh ini sederhana banget tapi sulit diimplementasikan. Pokoknya, sebagai pengusaha dengan bisnis modal kecil, kamu harus tanamkan prinsip modal pas-pasan + kerja keras = memuaskan.
Artinya adalah, gak ada cara lain buat meraup keuntungan besar tanpa kerja keras. Bayangin deh, gimana bisa om Bob membangun sebuah raksasa bisnis saat dia mengalami musibah? Itu bisa terealisasi karena kerja keras.
Jadi seandainya kamu belum siap melakukan hal ini, mending kerja dulu aja deh. Siapkan mental. Kalau sudah oke, baru terjun 100 persen sebagai pengusaha.

8. Jangan bosan

Bisnis emang gak selamanya berjalan mulus dan untung terus. Bisnis ibarat roda yang berputar, kadang kamu ada di atas dan kadang ada kalanya kamu di bawah.
Gak usah menyerah ketika kamu diterjang masalah, apalagi sampai pindah ke usaha lain. Coba buat fokus dan cari terobosan buat menghadapi masalah itu.
Emang sih, ada kalanya kamu harus menjalankan bisnis baru yang emang sesuai dengan masanya. Tapi, itu semua dilakukan jika emang bisnis yang kamu jalani saat itu udah gak relevan.
Sebut aja seperti usaha rental DVD. Zaman sekarang bisnis kayak gitu mana laku bos, cari aja usaha lain.

9. Sabar

bisnis modal kecil
Gak ada yang instan, semuanya kudu sabar (Merdeka)
Apapun bisnisnya, kamu harus sabar dalam menjalaninya. Apalagi jika kamu pengin menciptakan bisnis modal kecil untung besar.
Membangun bisnis itu ibarat bangun rumah. Ketika pengin bikin rumah, kamu harus bikin fondasinya terlebih dulu biar bangunannya kokoh. Tanpa fondasi yang ada rumahmu bisa ambruk.
Sama halnya dengan bisnis, kan? Apakah bisnisnya Bob Sadino yang Kemchick itu langsung jadi sekejap mata? Tentu aja gak.

Siap membangun bisnis modal kecil untung besar?

“Bisnis itu cuma modal dengkul. Bahkan jika kamu gak punya dengkul, pinjam punya orang lain.”
Kalimat itu emang kedengarannya sesat, tapi itu yang keluar dari ucapan om Bob lho. Obrolan ini diutarakan olehnya ketika berbincang dengan seseorang.
Secara gak langsung, ucapan ini menandakan kalau bisnis dengan modal berapa aja pasti bisa nguntungin. Asal kamu siap dan serius dalam menjalankannya.
Nah sekarang kamu udah siap belum buat kerja keras demi mewujudkan bisnis modal kecil untung besar? Kalau emang kamu siap, selalu ingat sama sembilan nasihat ini ya.
Sumber : https://www.moneysmart.id/9-nasihat-bob-sadino-biar-bisnis-modal-kecil-untung/

Harga Lada di Turki Rp 700 Ribu, Ekspor Terbesar Bukan Indonesia Tapi Singapura

Bupati Bangka H Tarmizi Saat, terus berembug dengan mantan Duta Besar (Dubes) Jenewa Agus Tarmizi, untuk membahas soal harga lada.



Dikatakan Tarmizi, soal harga lada, selain dibahas bersama Agus Tarmizi, juga dirembug dengan kawan-kawan senior di Belinyu, karena harga lada sekarang rendah.

"Kenapa di Turki harga lada bisa Rp 700 ribu, mengapa ekspor terbesar lada adalah Singapura. Coba Singapura itu nanam ladanya di mane (dimana), tidak ada kebunnya di sana, tapi nama lada putih disana yaitu lada putih Singapura, penyebabnya karena kita ini masih budu (bodoh), semoga kita pinter-pinter kedepan, banyak yang kita sekolahkan, semoga berhasil," kata Tarmizi usai menyerahkan sertifikat tanah Masjid Nurul Iman Kelurahan Air Jukung Kecamatan Belinyu Selasa (22/11/2016).

Tarmizi menyatakan kejujurannya, bahwa ekonomi masyarakat sedang berat.

Sumber : https://bangka.tribunnews.com/2016/11/22/harga-lada-di-turki-rp-700-ribu-ekspor-terbesar-bukan-indonesia-tapi-singapura?fbclid=IwAR2WxcvLAJThPBScJQ0DkrMSZQ4I0wkBd0B0OioL9hwQMYH3KV3og15zZOg

Kelor Indonesia Tembus Pasar Dunia Rp 250.000/Kg, Jepang Minta 40 Ton Kelor Per Minggunya

David Clifton jauh-jauh datang dari Vietnam untuk menetap sementara di kediaman Ir. Ai Dudi Krisnadi di Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Di sana pemilik perusahaan perdagangan  asal Kanada itu turut memanen kelor di kebun. Ia juga mengamati tahap  demi tahap pengolahan kelor di Pusat Pembelajaran Moringa Organik  Indonesia milik Dudi.



Ia dan Dudi tengah mempersiapkan kerjasama  produksi aneka olahan Moringa oleifera untuk memenuhi pasar negara-negara di Benua Eropa dan Amerika utara.
Menurut David, ia memilih bekerjasama dengan Dudi karena serbuk kelor  yang dihasilkannya berkualitas lebih baik dibandingkan produk dari  negara-negara sentra produksi kelor lain di dunia. Salah satunya dalam  hal kandungan nutrisi.

"Salah satu buyer dari Jerman menguji kandungan  nutrisi kelor produksi Dudi dan ternyata kandungan nutrisi kelor  produksi Dudi paling baik," ujar David.

Menurut Dudi kandungan nutrisi adalah aspek paling penting yang  menjadi indikator kualitas kelor. Pasalnya, lembaga internasional  seperti Food and Agricultural Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) menggadang-gadang moringa---sebutan kelor di dunia internasional---sebagai super food karena kandungan nutrisi kelor yang luar biasa.

Menurut Dudi kandungan  potasium atau kalium serbuk kelor 15 kali lebih tinggi daripada pisang.  Kalium salah satu unsur penting untuk membantu menjaga kesehatan  jantung.

 Keunggulan lain kandungan vitamin A sebuk kelor 10 kali lebih  tinggi daripada wortel, kandungan zat besi 25 kali lebih tinggi daripada  bayam, vitamin C kali dari jeruk, kalsium 17 kali lebih tinggi  daripada kalsium susu, dan protein 9 kali lebih tinggi daripada yoghurt.

Lantaran kandungan nutrisinya yang tinggi, beberapa negara  memanfaatkan kelor untuk mengatasi masyarakat yang kekurangan gizi.

David menuturkan moringa juga menjadi salah satu sumber nutrisi  masyarakat di Eropa yang peduli hidup sehat. "Masyarakat di sana  mengolah serbuk moringa menjadi salah satu bahan smoothie," tambah  David.

Dudi mengolah daun kelor dengan prosedur ketat untuk menjaga  kandungan nutrisinya. "Hasil panen harus segera diolah maksimal 4 jam  setelah panen," ujar Dudi. Setelah merorot daun hasil panen, para  karyawan bergegas mencuci dan mengeringkan daun kelor.

Proses  pengeringan berlangsung dalam ruangan. Dudi mengatur suhu di ruang  pengeringan maksimal 35oC dan kelembapan 46% agar tidak merusak kandungan nutrisi. Daun kelor kering setelah 3 hari pengeringan.

Selanjutnya Dudi menggiling daun kering menjadi serbuk hingga tingkat  kehalusan 200 mesh. Daun kelor serbuk itu menjadi bahan baku teh daun  kelor celup.

Pria 55 tahun itu juga mengolah daun kelor menjadi tepung  yang lebih halus, yakni hingga berukuran 500 mesh.

"Tepung daun kelor  seukuran debu itu dapat digunakan sebagai bahan campuran produk apapun  baik itu makanan, kapsul, atau kosmetik," ujar Dudi.

Untuk menghasilkan  tepung sehalus itu caranya dengan mengisap "debu" saat proses penepungan  daun kelor kering.

Dudi menjual sebagian besar produk tepung dan olahan kelor ke  mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, Korea  Selatan, dan negara-negara lain di Benua Afrika, Eropa, serta Amerika.

"Pasar Indonesia malah sedikit karena di masyarakat kita beredar mitos  kalau kelor berhubungan dunia mistis," ujar alumnus Fakultas Pertanian  Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat, itu.

Untuk pasar lokal,  Dudi memasarkan aneka produk olahan kelor melalui 71 gerai yang tersebar  di seluruh Indonesia.

Dalam sebulan Dudi mampu menjual rata-rata 2 ton tepung daun kelor  dengan harga Rp250.000 per kg atau total omzet rata-rata Rp500 juta per  bulan. Tepung daun kelor itu menjadi bahan baku berbagai olahan, seperti  teh, aneka jenis makanan, kapsul herbal, dan aneka produk kosmetik.

Dudi memperoleh pasokan bahan baku kelor dari pekebun mitra, salah  satunya Felix Bram Samora. Pemuda asal Blora itu mengebunkan kelor  secara organik di lahan 3 hektar sejak 2014.

 Lokasi kebun bersebelahan  dengan area pengolahan kelor milik Dudi.

"Idealnya lokasi kebun dekat  dengan lokasi pengolahan karena hasil panen daun kelor harus segera  diolah sebelum 4 jam," tutur Dudi.

Dari kebun seluas itu Bram memanen rata-rata 500 kg daun kelor segar  setiap dua hari. Hasil panen itu ia jual ke Dudi, lalu dikeringkan.

Dari  jumlah hasil panen itu menghasilkan 50 kg daun kelor kering atau  rendemen 10%. "Setiap bulan saya harus membayar ke Bram rata-rata Rp75  juta per bulan," ujar Dudi sambil tersenyum.

Selain dari Bram, Dudi juga  memperoleh pasokan tepung daun kelor dari para pekebun di NTT. "Mereka  sudah punya unit pengolahan sendiri sehingga bisa menjual dalam bentuk  tepung," tambahnya.

Dudi tak menyangka kelor kini menjadi penyangga ekonomi keluarga.  "Dulu tidak pernah terpikir untuk berbisnis kelor," ujar produsen olahan  kelor bermerek Kelorina itu.

Saat Ir. Erna Witoelar menjabat sebagai  Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah dan Siswono Yudohusodo  menjabat sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), ia  pernah diingatkan bahwa kita harus mengembangkan tanaman pangan tak  hanya sekadar untuk mencapai target ketahanan pangan, tapi lupa  memperhatikan kandungan nutrisinya.

"Oleh sebab itu wajar jika beberapa  wilayah di Indonesia masih banyak yang penduduknya mengalami malnutrisi  alias kekurangan gizi," jelas Dudi yang ketika itu aktif sebagai Ketua  HKTI Kabupaten Ciamis dan aktif juga di HKTI Pusat.

Pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia  juga masih "berutang" dalam memenuhi deklarasi Millenium Development  Goals (MDGs), yakni kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189  negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk meningkatkan  kesejahteraan dan pembangunan masyarakat.

Kesepakatan itu berisi 8  tujuan pembangunan, salah satunya tentang menanggulangi kemiskinan dan  kelaparan. Kesepatakan itu mulai dijalankan pada September 2000 sampai  dengan 2015.

Untuk menjalankan kesepakatan itu, pemerintah berupaya memenuhi angka  kecukupan gizi, terutama di NTT yang 56% warganya malnutrisi. Pada 2011  pemerintah menginstruksikan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI)  untuk meningkatkan gizi masyarakat NTT.

"Sejak itu saya mencari  informasi komoditas yang dapat dikembangkan di sana," ujar pria yang  juga aktif sebagai pemerhati masyarakat sekitar hutan itu.

Dudi pun berselancar di dunia maya. Dalam pencarian itu ia menemukan  situs WHO yang mengunggah foto tentang tanaman misteri dan mengajak  pengunjung situs untuk menebak nama tanaman itu.

Dalam tebakan itu WHO  memberikan petunjuk jika tanaman itu mampu menyelamatkan jutaan rakyat  di beberapa negara di Benua Afrika dari kekurangan gizi.

Ternyata nama  tanaman itu adalah Moringa olifiera. "Saya pun penasaran dan  mencari tahu apakah tanaman tersebut tumbuh di Indonesia atau tidak,"  tutur pria kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, itu. Ia terkejut ternyata  tanaman itu adalah kelor yang selama ini kerap digunakan untuk  memandikan orang yang sudah meninggal.

Sejak itu Dudi pun "berburu" tanaman kelor untuk ia konsumsi sendiri.  "Saat itu saya hanya mengonsumsi kelor selama 6 bulan untuk memastikan  aman apa tidak mengonsumsi kelor sebelum mengajak orang lain," ujar pria  yang juga gemar menulis itu. Ia mengolah daun tanaman anggota famili  Moringaceae itu menjadi sayur dan teh.

"Ternyata aman dan tubuh saya  menjadi lebih bugar," tambahnya. Sejak itu ia pun gencar melakukan  sosialisasi tentang manfaat kelor di beberapa daerah. Salah satunya di  Madura, Jawa Timur, yang warganya terbiasa mengonsumsi moringa.

Dudi juga menyampaikan idenya mengembangkan kelor untuk mengatasi  malnutrisi di NTT kepada TNI. Ide itu mendapat sambutan baik dari TNI.

Mereka lalu meminta Dudi untuk mendampingi TNI mengembangkan kelor di  NTT. Dudi memanfaatkan lahan-lahan terlantar di sana untuk ditanami  tanaman berjuluk drum stick itu.

Awalnya masyarakat menanam  kelor untuk konsumsi sendiri. Namun, makin lama populasi kelor di sana  terus bertambah. "Apalagi ketika itu Bank Rakyat Indonesia (BRI)  memberikan bantuan bibit kelor senilai Rp1,3 miliar," ujarnya.

 Akibatnya, jumlah produksi menjadi berlebih. Untuk mengatasinya, Dudi  akhirnya menemukan ide untuk mengeringkan daun kelor dan mengolahnya  menjadi tepung.

Dudi terus melakukan uji coba sampai akhirnya menemukan metode yang  tepat untuk mengeringkan daun kelor tanpa merusak kandungan nutrisinya.  Caranya dengan pengeringan lambat, yakni dengan suhu maksimal 35oC.

Metode itu terbukti mampu mempertahankan kandungan nutrisi. Berdasarkan  hasil uji laboratorium, kandungan asam amino pada tepung kelor produksi  Dudi masih lengkap, yakni mencapai 18 jenis asam amino. Dudi juga  melakukan uji coba memproduksi aneka olahan daun kelor.

Sayangnya lokasi produksi di NTT yang jauh menjadi kendala bagi Dudi  untuk memasarkan olahan daun kelor. Itulah sebabnya Dudi akhirnya  memutuskan untuk memproduksi olahan kelor di Blora.

Di sana ia  bekerjasama dengan Bram membudidayakan kelor di lahan 3 hektare secara  organik. Untuk mengembangkan usaha, Dudi yang juga nasabah Bank Rakyat  Indonesia (BRI), memanfaatkan fasilitas pinjaman melalui program Kredit  Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp200 juta. Pinjaman itu ia gunakan untuk  membangun sarana pengolahan dan pengemasan.

Pada 2014 Dudi mengikuti konferensi moringa internasional di  Filipina. "Dalam acara itu para peserta lain masih membicarakan tentang  cara budidaya kelor yang benar. Saya datang sudah membawa cokelat  kelor," katanya. Ia pun banjir sanjungan. Sejak itu permintaan tepung  daun kelor dari berbagai negara deras mengalir.

Dudi juga kebanjiran  tamu dari berbagai negara, seperti Arab Saudi, Norwegia, dan  negara-negara dari Benua Afrika.

Salah satunya David hingga akhirnya  berlanjut bekerja sama. Banyaknya tamu yang berkunjung mendorong Dudi  untuk membangun Pusat Pembelajaran Moringa Organik Indonesia.

Dari Blora  kelor tembus pasar mancanegara.


Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Sumber: kompasiana

Kategori

Kategori